SOLO - Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Rokhmin Dahuri, menyayangkan lemahnya pengawasan dan pengamanan perairan laut Indonesia oleh instansi terkait. Alhasil, satu juta ton ikan dicuri oleh nelayan asing tiap tahunnya.
“Sehingga tidak aneh apabila ikan yang ada di perairan Indonesia banyak yang curi oleh nelayan asing. Setiap tahunnya sekitar satu juta ton yang dicuri,” ungkap Rokhmin saat bertemu wartawan di Solo, Jawa Tengah, Rabu (4/9/2013).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), kata Rokhmin, ikan yang dicuri oleh kapal-kapal asing berada di perairan Arafura, Laut China Selatan, Laut Sulawesi yang berdekatan dengan Filipina, hingga laut yang ada di zona dekat Papua.
Padahal bila pencurian ikan bisa diatasi dan hasil laut dimanfaatkan secara baik, maka akan memberikan keuntungan berlebih kepada pemerintah maupun rakyat Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki hasil laut lain, seperti rumput laut dan mutiara, namun belum banyak mendapat perhatian dari pemerintah.
Menurut Rokhmin, Indonesia memiliki potensi perikanan dan budidaya perairan laut mencapai 57,7 juta ton per tahunnya. Laut sendiri terbagi dalam laut teritorial yang dari garis pantai berjarak 12 mil, laut kedalaman, dan laut zona eksklusif dengan jarak 200 mil dari garis pantai.
(ris)